chat

[MASUKAN SCRIPT KODE BUKU TAMU ANDA DISINI]
Mau buku tamu seperti ini kawan?
Klik ini sini

Rabu, 26 September 2012





Sejarah Linux 



Nama Linux merupakan kombinasi unik antara nama penciptanya dan nama
sistem operasi yang menjadi targetnya (UNIX). Semuanya berawal dari sebuah
sistem operasi bernama Minix. Minix dibuat oleh Profesor Andrew Tanenbaum.
Minix adalah sistem operasi mirip UNIX yang bekerja pada PC.
Torvald adalah salah seorang mahasiswa di Universitas Helsinki yang
menggunakan Minix. Walaupun cukup bagus, ia belum menganggap Minix memadai.
Kemudian pada tahun 1991 ia membuat sistem operasi yang merupakan clone UNIX,
yang diberi nama Linux.

 



Seperti halnya Minix, Linux tidak menggunakan kode apa pun dari vendor
UNIX komersial, sehingga Torvalds mendistribusikan linux di internet secara bebas
dan gratis.
Pada Oktober 5 1991, Torvalds mengeposkan sistem operasinya di newsgroup
comp.os.minix. Ia mengumumkan bahwa source code Linux tersedia dan meminta
bantuan programmer-programmer lain untuk ikut mengembangkannya. Ketika itu
Linux masih setengah matang, sistem operasi ini hanya bisa menjalankan sedikit
perintah UNIX, seperti bash, gcc dan gnu-make. Saat Linux 1.0 diluncurkan pada
1994, sistem operasi ini telah cukup stabil dan memiliki banyak feature, seperti
preemptive multitasking (kemampuan untuk membagi sumber daya CPU untuk
banyak aplikasi) dan symmetric multiprocessing (kemampuan untuk membagi tugas
di antara banyak CPU). Linux bahkan memiliki maskotnya sendiri yang oleh torvalds
dijeaskan sebagai “seekor penguin yang menggemaskan dan ramah, yang
kekenyangan setelah makan banyak ikan hering”.
Pada 1996, tim pengembangan Linux yang ada diseluruh dunia mulai
memberikan hasilnya. Tahun itu mereka telah membuat versi Linux untuk sejumlah
versi hardware, dari Atari ST sampai Macintosh.




Linux terus berkembang pesat, utamanya karena ada sejumlah distributor
(seperti RedHat, Caldera, dsb) yang berkompetisi untuk berebut pangsa pasar. Oleh
karena itu dibentuk kelompok bernama Linux Standard Base. Kelompok ini bekerja
untuk memastikan bahwa beragam distribusi Linux yang ada tetap bisa menjalankan
aplikasi yang sama dan saling berinteroperasi. Saat ini ada tujuh distribusi Linux
paling terkenal, yaitu :
1. RedHat Linux, distributor paling populer di AS dan salah satu yang paling
mudah digunakan.
2. Mandrake Linux, distributor yang menambahkan update dan patch untuk
RedHat Linux.
3. Caldera Open Linux, distibrusi Linux dengan instalasi dan lingkungan
pengguna berbasis grafis yang bagus.
4. Suse Linux, distribusi Linux paling populer di Eropa yang juga
menyediakan perangkat instalasi dan panduan berbahasa Indonesia.
5. Slackware Linux.
6. Debian GNU/Linux.
7. TurboLinux, distribusi Linux paling populer di Asia yang menyediakan
dukungan untuk set karakter khusus Asia.
Catatan :
Distributor Linux masih banyak lagi. Yang mana yang terbaik tergantung dari kenyamanan
pengguna. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan sendiri.



Kemampuan LINUX
Multiuser
Multiprocessor
Multitasking, memungkinkannya program-program berjalan bersamaan
(background)
MultiThreading, dapat menciptakan subproses dengan cara efisien
Pembelokkan I/O, Pipe dan Filter
Local dan Network File System
Security, login dengan password, ownership, group
X-Window System


Kelebihan linux
1. Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka. Sehingga dapat
    dikatakan, tidak terdapat biaya lisensi untuk membeli atau
    menggunakan Linux.
2. Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem
    operasi yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker. Namun,
    kini, pandangan ini salah besar. Linux mudah digunakan dan dapat
    dikatakan hampir semudah menggunakan Windows.
3. Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat
    alternatifnya di Linux. Kita dapat mengakses situs web Open Source
    as Alternative untuk memperoleh informasi yang cukup berguna dan
    cukup lengkap tentang alternatif aplikasi Windows di Linux.
4. Keamanan yang lebih unggul daripada Windows. Dapat dikatakan,
    hampir semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus,
    spyware, trojan, adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux.
    Di mana, Linux sejak awal didesain multi-user, yang mana bila virus
    menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sangat sulit menjangkiti
    dan menyebar ke user yang lain. Pada Windows, hal ini tidaklah
    terjadi. Sehingga bila dilihat dari sisi maintenance / perawatan data
    maupun perangkat keras-pun akan lebih efisien. Artikel yang
    menunjang argumen ini:
1. Linux dan Virus.
2. Melindungi Windows dari serangan virus dengan menggunakan
    Linux.
5. Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi
    UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang
    merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. Jarang
    ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol Ctrl-
    Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut. Sehingga,
    tidaklah mengherankan bila Linux mempunyai pangsa pasar server
    dunia yang cukup besar. Dari hasil riset IDC, pangsa pasar server
    dunia yang menggunakan Linux pada tahun 2008 akan mencapai 25,7
    % (dapat dibaca di eweek.com).



6. Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better
    backward-compatibilty). Perangkat keras (hardware) yang telah
    berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik
    di atas Linux. Komputer-komputer yang lama ini tidak perlu dibuang
    dan masih dapat digunakan untuk keperluan tertentu dengan
    menggunakan Linux (sebagai penunjang informasi dapat membaca
    artikel “Don’t Throw That Old PC Away–Give It New Life with Linux“).
    Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru
    tidak dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows,
    kita seakan dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat
    keras. Sebagai contoh, beberapa bulan lalu, telah dirilis Windows
    Vista. Beberapa dokumen yang dibuat dalam Windows Vista tidak
    dapat dibuka dalam Windows XP. Sehingga, mau tidak mau, kita harus
    beralih ke Windows Vista, dan itu berarti meng-upgrade atau membeli
    perangkat keras (hardware) baru yang lebih bagus (perangkat keras
    minimum Windows Vista dapat dilihat Microsoft.com). Atau, bisa jadi
    ada aplikasi-aplikasi yang dibuat beberapa tahun yang lalu tidak dapat
    dibuka lagi di Windows Vista, karena sudah tidak didukung lagi oleh
    Microsoft.






Kekurangan Linux

1. Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih
    ‘Windows minded’. Hal ini dapat diatasi dengan pelatihan-pelatihan
    atau edukasi kepada pengguna agar mulai terbiasa dengan Linux.
2. Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak
    terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang
    didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau
    LinuxHardware.org.
3. Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows.
    Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi
    ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak,
    maka kita harus men-download satu per satu package yang
    dibutuhkan beserta dependencies-nya.
4. Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like
    (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini.
    Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang
    suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar