NEW MEDIA *softskil GUNADARMA*
Saya akan membahas sedikit tentang apa itu yang disebut dengan new media ,
Saya akan membahas sedikit tentang apa itu yang disebut dengan new media ,
Media baru (new media) merupakan sebuah terminologi untuk
menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang
terkomputerisasi serta terhubung ke dalam jaringan. Contoh dari media yang
sangat merepresentasikan media baru adalah Internet. Programtelevisi, film,
majalah, buku, suratkabar, dan jenis media cetak lain tidak termasuk media
baru.
Contoh new media :
Koran digital
Koran digital atau (bahasa Inggris: e-paper) termasuk ke dalam mediayang dimengerti sebagai sarana komunikasi seperti pers, media, mediapenyiaran (broadcasting) dan sinemayang merujuk pada berbagaiinstitusi atau bisnis yang berkomunikasi dengan para pembaca.
Koran digital ini merupakan koran yang dapat diakses melalui
media elektronik seperti komputer atau mobile handphone. Karena perkembangan
teknologi, koran yang tadinya berbentuk cetak surat kabar kini tak lagi
berbentuk fisik melainkan berbentuk digital atauelektronik. Dalam hal inilah
koran mengalami proses digitalisasi dan sudah banyak media massa yang
mengembangkan teknologi koran digital ini dan membuat bentuk online dari
koran cetak.
koran cetak.
Koran digital berisi pesan-pesan atau berita untuk
memberikan informasi kepada pembaca mengenai hal aktual atau yang baru saja
terjadi. Prinsipnya sama seperti media cetak namun dikategorikan ke dalam media
elektronik karena proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan
eletromagnetis. Contoh dari media elektronik antara laintelevisi, radio,
internet). Edisi online dari sebuah koran ini memiliki reputasi yang tak kalah
dengan koran edisi cetak karena berbagai macam user dapat mengakses koran
digital ini dan semakin banyaknya pemasang iklan yang terdapat di website.
Sejarah
Koran digital berkembang pesat sejalan dengan berkembangnya
internet yang mulai dipopulerkan pada tahun 1982. Koran digital muncul sebagai
bentuk perkembangan teknologi komunikasi dan sekaligus menjawab kebutuhan
konsumen yang membutuhkan persebaran informasi yang cepat, mudah, dan instan.
Salah satu koran nasional yang mempelopori berkembangnya
koran digital ini adalah koran Kontan yang mulai membuat koran dalam bentuk
digital pada 2 Juli 2008 silam. Hari berikutnya, giliran Kompasmembuat koran
digital Kompas. Dua koran nasional lain yang menjadi pelopor digital adalah harian
Republika dan Tempo.
Contoh koran digital
Hampir semua koran nasional yang ada sudah menyediakan
layanan koran dalam bentuk elektronik. Beberapa koran nasional yang sudah dapat
diperoleh dalam bentuk elektronik atau digital antara lain: The Jakarta Post,
Jawapos, Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia
Alasan-alasan mengapa muncul koran digital :
1. Berpeluang menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Dalam
hal ini, koran digital memudahkan para pembacanya untuk mengakses dimanapun dan
kapanpun serta semua orang dapat mengaksesnya secara bebas.
2. Adanya fasilitas hyperlink yang memungkinkan satu koran
menggabungkan kekayaan informasinya sendiri dengan informasi-informasi lain
dalam internet sehingga informasi yang didapat dari koran digital menjadi semakin
lengkap dan aktual.
3. Adanya kemampuan multimedia seperti menampilkan
grafik,bunyi, dan video klip dalam dokumen digital secara terpadu dan sinkron
yang memungkinkan koran-koran di masa datang akan lebih hidup seperti halnya
radio dan televisi.
Keunggulan
1. Tampilan lebih menarik karena ditambah dengan gambar
bergerak dan iklan. Tidak hanya berupa teks dan tulisan serta tata letak dan
desain warna yang lebih banyak dan menarik.
2. Beritanya selalu terbaru. Tidak seperti edisi cetak yang
harian atau mingguan. Jika ada berita baru, langsung dapat diunduh dan diunggah
sehingga peristiwa yang disajikan semakin aktual.
3. Kemudahan memilih berita mana saja yang akan dibaca.
Dengan koran digital akan sangat mudah untuk memilih berita karena semua
terpampang di halaman pertama melalui menu previewsemua halamannya. Selain itu,
artikel yang bisa dibaca menjadi lebih banyak karena mampu diakses sekaligus
dalam satu kurun waktu yang sama.
4. Cepat dan bisa disimpan. Tak perlu bersusah
membolak-balik karena bisa memilih-milih artikel yang hendak dibaca serta waktu
yang lebih singkat untuk membaca koran ini karena mampu mengakses artikel
sekaligus dalam satu kurun waktu yang sama. Selain itu, artikel yang penting
bisa disimpan dengan cara mengunduh atau dalam format PDF.
5. Tanpa kertas. Sesuai dengan isu pemanasan global saat
ini, koran digital memberikan warna bagi gerakan baru untuk menghemat
penggunaan kertas dan percetakan. Dengan munculnya koran digital, konten-konten
dari sebuah koran dapat langsung diunggah sehingga mengurangi penggunaan kertas
dalam proses percetakan yang biasa dipakai oleh media cetak. Ancaman
ketersediaan kertas yang semakin menipis semakin berkurang disamping harga
kertas yang semakin mahal dan ketersediaanya yang semakin menipis.
6. Memangkas biaya produksi dan pengiriman yang mencapai
angka 75 persen dari biaya pengeluaran produksi seluruhnya. Sebagianpenerbit
melihat inovasi teknologi ini akan membantu mereka meraih iklan online lebih
besar lagi dan tetap menjangkau para pembacanya.
7. Praktis dan mudah di dapat di manapun dan kapanpun karena
akses koran digital tidak terbatas dengan berkembangnya teknologi internet.
Penyimpanan koran digital pun tidak memerlukan sebuah ruang atau tempat yang
luas.
Koran Digital sebagai New Media
Metamorfosa media cetak menjadi koran digital membuka
peluang dunia baru dalam bisnis online yang disebut dengan New Media atau media
baru. Media baru yang dimaksud meliputiberita online, blog, podcast,streaming
video, dan social network atau jejaring sosial. Kehadiran koran digital ini
mengadopsi segala bentuk dari media baru ini.
Koran digital hadir dalam berbagai bentuk yang antara lain
dalam bentuk web, RSS(web feed), dan saat ini yang semakin berkembang adalah
bentuk mobile phone dimana koran digital dapat diakses melaluiponsel yang
dilengkapi fasilitas 3G dan internet serta konten yang bisa diunduh setiap
saat.
Kekurangan :
1. Keterbatasan sasaran pasar. Target yang dituju hanya pada
kalangan menengah ke atas yang mempunyai fasilitas internet dan mempunyai
handphone yang memiliki kanalGPRS. Atau di kalangan para pebisnis dan
wirausahawan yang memilikikomputer pribadi atau komputer jinjing yang bisa
mengakses layanan internet melalui wifi atau modeminternet.
2. Dijadikan lahan bisnis media dan komersil. Terutama
karena adanya iklan-iklan bergerak dan video yang hanya mampu diakses
menggunakan teknologi Flash dan hanya beberapa pihak saja yang ahli membuat
gambar bergerak ini di Indonesia.
3. Loading masih memerlukan waktu yang lama karena kemampuan
koneksi internet di Indonesia masih lamban. Kecepatan internet di Indonesia
masih jauh dibawah Korea Selatan,Hongkong, China,Singapura dan Jepang yang
sudah mencapai angka 16.00 Mbpsdan hanya memerlukan waktu sepersekian detik
untuk mengakses internet daripada di Indonesia yang masih menghabiskan waktu
hingga belasan bahkan puluhan detik dengan kecepatan yang hanya mencapai
ratusan kbps saja.
4. Mahalnya biaya internet di Indonesia yang mencapai 17
kali lebih mahal daripada di negara Jepang. Dengan kecepatan yang hanya 256
kbps, para pengguna internet di Indonesia harus membayar sekitar ratusan ribu
rupiah per bulan dengan asumsi kuotainternet tak terbatas. Selain itu, para
pembaca yang mengakses Koran Digital ini melalui telepon genggam mereka
menghadapi tagihan biaya yang sama mahalnya karena harga paket yang ditawarkan
oleh provider handphone untuk mengakses internet masih relatif mahal.
Referensi:
Burton, Graeme, 1999, Media dan Budaya Populer,
Yogyakarta: Jalasutra.
Fidler, Roger, 2003, Mediamorfosis, Yogyakarta: Bentang Budaya.
Cintan, Therina, 2009, Makalah Perkembangan Teknologi
Komunikasi 345884, Jakarta: Universitas Indonesia.
Rubin, Rebecca B, 2004, Communication Research Measures,
London: Palmgreen Erlbaum Associates Publishers.
http://id.wikipedia.org/wiki/Koran_digital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar